Propaganda Kepentingan Ilmu Sosial dan Politik

Main Article Content

Zulfikar Zulfikar

Abstract

Banyak ahli mendefinisikan persuasi, salah satunya adalah Erwin P. Bettinghaus. Menurut dia, persuasi tidak lain adalah usaha yang di sadari untukmengubah sikap, kepercayaan atau prilaku orang melalui transmisi pesan. Bisa saja, banyak definisi yang dikemukakan, tapi diantara karakteristik umumnya persuasi selalu melibatkan tujuan melalui pembicaraan. Sifatnya juga dialektis dan merupakan proses timbal balik. Dalam hal ini dengan sengaja atau tidak menimbulkan perasaan responsif pada orang lain. Selain itu, dia juga bercirikan kemungkinan. Dari ketiga pendekatan persuasi seperti disebut di atas, propaganda memiliki catatan konseptual dan histroris yang menarik untuk diamati. Menurut Jacques Elluldalam Dan Nimmo, propaganda sebagai komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu organisasi. Istilah propaganda ini dapat ditelusuri hingga masa Paus Gregorius XV yang membentuk suatu komisi para kardinal, Congregatio de propaganda Fide, untuk menumbuhkan keimanan kristiani diantara bangsa-bangsa lain. Namun padaperkembangannya, propaganda meluas ke wilayah politik, yakni di peruntukan untuk memperoleh pengaruh dan pada akhirnya kekuasaan. Praktek propaganda misalnya pernah dilakukan Partai Nazi, Hitler. Dengan manipulasi lambang dan oratori yang penuh emosi, Hitler membangkitkan rasa identifikasi, komitmen dan kesetiaan khalayak. Kata-kata yang sangat populer waktu itu “Ein Volk, ein Reich, ein Fuhrer”.

Article Details

Section
Articles